Kisahku

Dulu waktu pertama aku kenal dirimu. Kamu itu orangnya pendiam jarang berbicara tetapi walaupun kamu pendiam orangnya  itu asyik, bisa diajak curhat, baik, slalu membuat hati aku senang dan tersenyum.   

Begitupun setelah jadian masih sering canda tawa bersama sehingga tak ada masalah sedikit pun. Aku masih ingat waktu pertama kita ktemu. Kamu datang ke rumah dengan kendaraan sepeda motor mu, memakai jaket hitam, celana jins hitam dan membawa tas yang berisi netbook. Dari jauh kamu sudah memberikan senyuman kepadaku begitupun aku membalas senyumanmu kemudian kita saling berjabat tangan seperti 2 sijoli yang saling melepaskan kerinduannya. Hari demi hari kami lewati bersama tak terasa sudah lama hubungan yang telah kami jalani. Tetapi sedikit demi sedikit rintangan pun selalu menghadang dari hal spele sampai hal tersulit.

Ya tuhan… aku tak tau harus bagaimana karena ngkau slalu memberi cobaan pada hubungan kami ini dan mengapa slalu aku yang menjadi sumber masalahnya? :’( aku kasian sama kamu slalu menelan pil pahit dan rasa sakit dari aku.

Walaupun masalah berdatangan dan kamu slalu merasakan rasa sakit yang begitu dalam entah mengapa hubungan kami tetap berjalan sampai sekarang. Ya meskipun kamu slalu sakit hati karena aku tapi sungguh mulia hati kamu bisa menerima aku yang kotor dan hidupku yang suram ini. Makasih atas semua ketulusan hati kamu itu. Mungkin aku tak seperti semua mantanmu dulu yang slalu membuatmu bahagia dan slalu tersenyum.

Disini aku hanya sesosok gadis yang kotor bagaikan butiran debu dan tak prnah mengerti akan dirimu. Maaf aku tak bisa apa-apa aku hanya bisa belajar dan berusaha untuk menjadi seorang yang lebih baik lagi.

Kini dirimu hanya bisa marah, sedih, kecewa dan menderita katrena aku! Sayang… maafkan aku slalu membuatmu menderita karena sikap ku, tapi kenapa kamu slalu bertahan untuk aku? Aku tak bisa memaafkan diriku sendiri, disini aku hanya bisa bilang maaf dan maaf.

Ketika pada suatu hari entah apa yang membuat mu berubah sehingga kamu menjadi seseorang yang sangat keras. Kamu mulai  banyak melarangku ini dan itu. Aku tak mengerti apa yang membuatmu seperti ini apa karena takut kehilanganku atau apa alasanmu??? Aku tak tau ya Tuhan :’(. Disanalah aku mulai berfikir apakah ini yang disebut hubungan? Yang membuatku slalu terkekang karena sikapmu kepadaku.

Yang pada akhirnya hubungan kami pun tak seperti dulu lagi. Sedikit demi sedikit mulai retak dan kini telah menjadi sebuah kenangan yang tak bisa terlupakan karena slalu teringat dibenakku. # M.R.A